Monday, August 31, 2015

Tato Alexandra Gottardo Bukan Buat Gaya-gayaan

Alexandra Gottardo

Alexandra Gottardo

Saat tengah melenggang di atas pentas peraga, punggung Alexandra Gottardo mencuri perhatian khalayak yang hadir, sebuah gambar burung ‘mengintip’ seksi dari balik busananya. Tato?
Aktris kelahiran Malang, 30 tahun silam ini, dengan ramah menuturkan kisah di balik tato seksinya tersebut. “Saya mengenakan tato bukan untuk sekadar g

...
Alexandra Gottardo

Alexandra Gottardo

Saat tengah melenggang di atas pentas peraga, punggung Alexandra Gottardo mencuri perhatian khalayak yang hadir, sebuah gambar burung ‘mengintip’ seksi dari balik busananya. Tato?
Aktris kelahiran Malang, 30 tahun silam ini, dengan ramah menuturkan kisah di balik tato seksinya tersebut. “Saya mengenakan tato bukan untuk sekadar gaya, tapi buat saya ada maknanya,” ujar Xandra, demikian sapaan akrabnya.
Bagi lajang berusia 30 tahun ini, sekarang perempuan bertato tidak lagi dikaitkan dengan citra negatif. Menurut dirinya, tato sama halnya dengan seni lukis, hanya saja mediumnya berbeda. Maka dari itu, ketika memutuskan untuk merajam kulitnya dengan tato, ia tidak melakukannya dengan sembarangan.
Karena memandangnya sebagai karya seni, menurut Xandra setiap tato harus memiliki makna yang mendalam. Xandra sendiri memilih tato berupa burung phoenix jantan, yang memiliki makna personal untuknya. Karena peran mama dalam hidupnya sangat berarti, ia pun menyematkan nama sang bunda pada tato di punggungnya tersebut. “Waktu bikin tato, saya juga ajak mama, supaya kami sama-sama berpikiran terbuka terhadap tato,” ujarnya.
Jika dulu, tato identik dengan sosok berandalan, dan umumnya hanya kaum pria yang berani mengguratkan tato pada kulitnya. Kini, sama sekali berbeda, justru jumlah perempuan dengan tato pada tubuh semakin banyak, dan dianggap lebih seksi. Asalkan, ukuran dan ilustrasi yang dipilih disesuaikan dengan karakter serta ‘lokasi’ penempatannya.
Xandra menegaskan, bukan berarti untuk tampil seksi harus bertato. Karena setiap orang memiliki prinsip dan penilaian berbeda-beda. Dan untuk memiliki tato, diperlukan persiapan fisik dan mental. “Sekali masang tato, itu bisa selamanya, jadi pikir-pikir dulu,” ungkapnya lagi.
Jika ada yang bilang tato bisa dihapus dengan perawatan tertentu. Xandra lebih memilih tidak melakukannya. Karena, buat apa susah payah membuat tato, kalau pun nantinya akan dihapus.

SUMBER

No comments:

Post a Comment